Selasa, 13 September 2011

MULIA 'belajar dari bawang merah' ( Ditulis: Senin, 16 Juni 2008 )

'Friday the thirteen' minggu lalu saya ijin pulang jam 14.30 bbwi, keperluan keluarga yang sangat mendadak.
Dirumah ( sampai larut ) sudah ada berbagai persiapan ( masak-memasak besok pagi ).
Gerimis Sabtu pagi, aktifitas ibu-ibu sudah dimulai jam 05.00 pagi. Belanja keperluan instan yang belum ada malam harinya, jam 07.00 komplitlah segalanya, dari bumbu dapur sampai pecah belah, tidak lupa juga 'kompor gas subsidi' bisa kita manfaatkan. Pe-'racik'-kan aneka bumbu dapur dimulai. Ramai sekali ( namanya ibu2 kalau sudah kumpul, apalagi hampir separo anggota RT ).
Saya tertarik dengan salah satu 'bahan', Bawang Merah.
Sebagaimana kita tahu, yang diakibatkan olehnya, sebagian besar rekan-rekan pasti sudah pernah merasakannya.
'The more you peel, the more you want to cry'; 'Semakin anda mengupas, semakin anda ingin menangis'.
Semakin banyak anda 'mengupas' masalah, semakin banyak yang anda 'kupas' dari kualitas diri anda.
Masalah yang sama akan dihadapi berbeda-beda oleh masing-masing individu, tergantung reaksi yang keluar saat terjadinya masalah. Karenanya kita diajarkan untuk menyelesaikan 'penyebab' dari masalah.
Nasehat rakyat Afrika Barat, melarang untuk mempermasalahkan dimana kita jatuh, tetapi mempermasalahkan dimana kita terpeleset.
Sedikit, kecil, masing-masing jalankan!. Ingat jumlah rekan kita 40 orang! ( Tooling member - red. ), Waktu kita satu bulan minimal 22 hari kerja!, Bayangkan kalau satu tahun!.
Mari kita sepakati agar lebih bisa berfikir posirif: 'Masalah adalah suatu Tantangan'.
Ibarat minum jamu, pahit. Namun khasiatnya membuat badan kita lebih sehat dan kuat.
( Dari 'bawang merah' dan berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar