MULIA 'dengan tekad yang bulat' ( Ditulis: 30 Juni 2008 )
Piala Eropa 2008 telah berlalu. Meskipun kalah pada final
kejuaraan kali ini, namun sekali lagi kesebelasan Jerman membuktikan bahwa
mereka adalah team yang paling stabil. Beberapa kali menjadi juara dan 'runner
up' piala dunia, beberapa kali juara piala Eropa. Uniknya, kesebelasan Jerman
jarang sekali kalah dengan telak, misal dengan skor 0-3.
Mengapa? salah satu jawabannya adalah
'Eka Prasetia', Tekad
yang tunggal, tekad yang satu, tekad yang
bulat.
Para pemain
Jerman mampu memelihara determinasi ( tekad bulat ) yang tinggi dalam
bertanding, sehingga mereka mampu bermain dengan semangat sepanjang
pertandingan, meskipun terkadang lebih dahulu tertinggal skor dari
lawannya.
Jadi, determinasi berguna untuk menjaga konsentrasi
tetap tinggi, dan yang paling penting adalah:
Menjaga
fluktuasi prestasi agar tidak terlalu turun naik. ( Sering berprestasi, tetapi
kalau sedang tidak berprestasi-pun hasilnya tidak terlalu buruk
).
'Pemain' yang satu menjadi pendukung 'pemain' yang
lain. 'Posisi' yang satu menjadi pendukung 'posisi' yang lain. Tidak bisa
bekerja individual, potensi setiap individu berbeda, keberhasilan dan kegagalan
adalah hasil kerja dari 'team'.
Ingat, setahun terakhir ini hanya ada tiga nama dalam
kejuaraan 'motor GP 500 cc', Rossi, Pedrosa, dan Stoner. Kita bukan kejuaraan
'perseorangan' seperti itu, karena hanya mereka yang berkemampuan spektakuler
saja yang bisa menjadi juara.
Karena kita adalah: 'Team'. Kita mempunyai potensi yang sama untuk menjadi 'JUARA'.
Karena kita adalah: 'Team'. Kita mempunyai potensi yang sama untuk menjadi 'JUARA'.
( Dari berbagai sumber )